KENAPA HARUS MUSLIMAH? (Bagian 2)
Beruntung yang ada di dalam naungan pesantren, yang masih bisa menempuh pendidikan di dalam pondok dan dibekali ilmu agama yang banyak. Jika dibayangkan, miris sekali dengan pergaulan bebas di luar sana. Contohnya, seorang perempuah di bawah umur diperkosa 4 orang anak laki-laki dan dibunuh.
Para pelaku tersebut tidak ditidaklanjuti juga karena mereka berada di bawah umur. Bagaimana bisa anak muda bertindak tanpa akal seperti itu? Itu disebabkan karena kurangnya bekal ilmu agama di dalam diri mereka. Maka dari itu peran sebagai ibu disini diperlukan, yaitu mendidik anak secara baik dan benar.
Ustaz Bara juga memberikan motivasi yang dia tuliskan di layarnya, “you don’t have to be great to start, but you have to star to be great”. Dari motivasi tersebut, para muslimah tahu mereka tidak harus hebat untuk memulai sesuatu, tapi kita harus memulai untuk menjadi hebat.
Acara yang dimoderatori oleh Ustaz Rifa’i ini juga membuka pertanyaan untuk tiga santriwati tercepat. Salah satunya bagaimana cara menghindari ghazwul fikr yang ditanyakan oleh Diannida Rahma Firdaus.
Ustaz Bara menjawab, sebagai pemuda, muslimah harus bisa memilih konten yang baik. Karena tidak semua konten itu buruk, contohnya konten hijrah, quotes islam, dan lain lain.
Pertanyaan kedua dilontarkan oleh Shinta Sri Arjani yang termotivasi ingin jadi seperti Ustaz Bara. Menanggapi pertanyaan itu, Ustaz Bara mengatakan, “Motivasi terbesar itu datang dari diri kita sendiri”.
Pemuda harus percaya diri terhadap apa yang mereka lakukan. Cara mereka bisa mempengaruhi banyak manusia itu dengan berkomunikasi. Ustaz Bara ingin mempengaruhi banyak manusia ke jalan yang benar. Dan ingin menyampaikan apa yang disampaikan gurunya dengan bahasa milenial yang gemari banyak anak pemuda.
Adapun tambahan pertanyaan yang disampaikan oleh ustadz Rifa’i, yaitu bagaimana cara mengembangkan potensi di pondok dan bagaimana cara memotivasi seseorang yang sedang tumbang atau jatuh?
Ustaz Bara mengatakan, pelajaran yang didapat di dalam pondok belum tentu bisa didapatkan di luar sana. Pondok itu tempat yang keren dan potensi bisa terbangun saat mereka di dalam pondok. Mereka bisa mangembangkan karakter kita di pondok, seperti kepedulian, jiwa pemimpin, dan lain lain.
Sementara untuk memotivasi seseorang yang sedang tumbang, dia mengatakan, “Allah menghadirkan masalah untukmu karena Allah tahu kamu mampu. Tidak akan mungkin Allah itu menguji hambanya di luar batas kemampuannya. Jika kita mengalami yang namanya kegagalan, kita harus berpikir keras bagaimana aku bisa bangkit dalam kegagalan ini.”